Jam Gadang adalah landmark kota Bukittinggi dari provinsi Sumatera Barat. Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan nya tersendiri mengingat usianya yang sudah puluhan tahun karena sudah dibangun sejak tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh.
Simbol khas dari kota Bukittinggi ini memiliki cerita dan keunikan dalam perjalanan sejarahnya. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun dan jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota).
Lokasi Jam Gadang
Oh iya, lokasinya sendiri terletak di Pusat Kota Bukittinggi, Sumatera Barat dan kalian tidak perlu mengeluarkan budget khusus untuk bisa menikmati keindahan dan panorama dari Jam Gadang karena free.
Lanjut lagi yahh…
Jika kalian perhatikan, angka-angka pada jam ini memiliki keunikan. Angka empat pada angka Romawi biasanya tertulis dengan IV, namun di sini tertera dengan IIII. Mestinya, menulis angka Romawi empat dengan simbol IV. Tapi di Jam Gadang malah dibuat menjadi angka satu yang berjajar empat buah (IIII). Penulisan yang diluar patron angka romawi tersebut hingga saat ini masih diliputi misteri.
Namun yang patut diketahui lagi, mesin dari jam ini diyakini hanya ada dua di dunia. Kembarannya tentu saja yang saat ini terpasang di Big Ben, Inggris. Mesin yang bekerja secara manual tersebut dibuat oleh Forman (seorang bangsawan terkenal) yang bernama Brixlion.
One Comment